Negeri korup? Title inilah yang kini di sandang oleh
tanah air kita tercinta “Indonesia” , Indonesia dan korupsi bak pasangan romeo
Juliet yang di kisahkan sebagai pasangan yang amat setia , namun kehadirannya tidak di restui oleh orang tuanya. Layaknya korupsi dan
Indonesia ,keduanya begitu lekat tapi, sangat di kutuk oleh penghuninya
(baca:rakyatnya) .
Korupsi juga bagai ikan , perkembang
biakannya sangatlah cepat, 1 kali berkembang biak bisa menghasilkan ratusan bibit ikan baru, layaknya korupsi,
ada 1 tersangka korup, pastilah ada banyak ekor tersangka korup lainnya .
inilah yang menyebabkan, mengapa ada istilah koruptor kelas kakap ataupun kelas
teri.
Korupsi, dalam bahasa
Latin berasal dari kata corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik,
menyogok, dari makna harfiahnya saja. Kita sudah dapat menyimpulkan bahwa
korupsi adalah sesuatu yang busuk, kotor, dan hina.Namun, tingkah hina ini kini
justru menjadi seperti sebuah kewajiban yang harus di lakukan oleh pejabat
pemerintahan kita di Indonesia. Kewajiban korupsi ini bahkan melebihi kewajiban
sembahyang yang di perintahkan oleh Tuhan YME kita. Sungguh menyedihkan bukan?
Korupsi,
bisa dibilang adalah masalah klasik yang menjadi rumit ,karena tidak ada
penyelesaiannya. Bagaimana bisa di selesaikan? kalau pencegahan bereproduksinya
korupsi saja tidak ada bukan? ada ,jawabnya pejabat pemerintah . sudah
berjalan? sudah ! berhasil? kita masih dalam tahap pelaksanaan ! ya , jawaban
itu yang mungkin akan terlontar dari instansi terkait yang ‘membantu’
memberantas korupsi. Pemberantasan korupsi memang bukanlah hal yang mudah.
Sebenarnya apa sih sebabnya korupsi ?
Kalau
di pandang dari segi realita, penyebab korupsi sesungguhnya ialah, pengembalian
modal kampanye atas suatu kemenangan dari suatu pemilu untuk mencapai kekuasaan.
Dana yang di keluarkan oleh pejabat untuk memenangkan dirinya dalam suatu
pemilihan tertentu, pastilah cukup besar. Sehingga, ketika mereka yang
sedang berkuasa, mereka tidak mau rugi atas dana kampanye, dan meraup
keuntungan lebih dari modal awal kampanye. Kemudian, karena adanya kesempatan
yang banyak dan longgarnya pengawasan hukum dari instansi terkait, mereka
melanjutkan ‘ibadah’ korupsi mereka, hingga para pejabat korup ini bisa tidur
berbantalkan uang. Enak badai ya?
Siapa itu koruptor?
Kenapa masih ditanya? Sudah
jelas kan, namanya saja Koruptor , ya berarti itu ya orang yang
melakukan korupsi,
contohnya ? ini nih ! yang lagi booming.
kalau secara analisis saya berdasarkan pengertian harfiah
dari korupsi, harusnya pelaku korupsi itu bukan koruptor namanya melainkan
KORUPkoTOR ! iya bukan ? korupkotor ini sangat identik dengan 1 hal yaitu
KEMEWAHAN ! para pejabat korup ini memang sangat menyukai hura-hura. Bahkan
keinginan hura-hura dan menghambur-hamburkan uang dengan percuma ini melebihi
keinginan para remaja labil yang suka di mall-mall. Melihat kenyataan ini, para koruptor ini jadi
tampak seperti orang kampung yang baru saja tinggal di kota ya? Alias udik! Ndeso! Kamseupay! Ya,
kasian sekali ya mereka .
Peran Pemuda dalam pemberantasan korupsi
Sebenarnya, kalau
dikatakan pembasmian korupsi oleh pemuda itu agak meragukan ya? Saya cukup
pesimis ya, kalau korupsi itu bisa di basmi ! tapi, setidaknya, jiwa muda kita
itu dapat kita jadikan untuk menghentikan regenerasi korupsi. Yang sama
artinya, jiwa pemuda itu dapat kita pakai untuk mencegah bahaya laten korupsi. Semangat
pemuda itu yang kita gunakan sebagai senjata boomerang untuk menumpas Korupsi.
Tapi, rasa-rasanya sangat susah deh,
buat pemuda bisa ngurusin soal korupsi? Mendingan facebook-an, twitter-an, atau
game online. Buat ngurus sendiri aja susah, mau belagak ngurusin korupsi!
Astaghfirullah! Sungguh ! pemikiran yang bodoh! Wahai pemuda indonesia , coba deh!
Renungin lagu di bawah ini.
Dengerin Lagunya yaa ? Jangan Liatin Backgroundnya ! :D
Krisis Pemuda
oleh: Iwan Fals
Bermacam macam
tuduhan
Yang menimpa pemuda
Bermacam macam
sindiran
Menyelimuti hidup
pemuda
Tak ada yang mau
mengerti
Akan segala
kemampuannya
Dan tak ada yang mau
peduli
Mengapa sampai jadi
korban
Kelinci kelinci
percobaan
Semua sibuk dengan
kekayaan
Semua sibuk dengan
alasan
Seakan melepas kasih
sayangnya
Dimana kusumbangkan
tenaga
Demi laju bangun
negara
Tapi tak sempat ku
berbicara
Lowongan kerja tak
kudapatkan
Sistim koneksi
Sistim famili
Merajalela di setiap
instansi
Sistim koneksi
Sistim famili
Merajalela di setiap
instansi
Oh oh oh oh
Krisis pemuda
Melanda negeri
tercinta (Indonesia)
Oh oh oh oh
Krisis pemuda
Melanda negeri
tercinta (Indonesia)
Dari judul lagu itu, awalnya saya
merasa ada yang salah dengan tulisan judulnya “krisis pemuda” . krisis pemuda?
Judul itu, maksudnya Indonesia kekurangan populasi pemuda gitu? Kayaknya nggak
deh! Jumlah penduduk usia muda aja udah jelas jauh lebih banyak dari jumlah
penduduk usia tua. Hal ini juga di tunjukkan sama piramida penduduk Indonesia
yang “limas”. Trus kenapa om iwan fals nulis lirik lagu itu? Ternyata setelah
di telisik dan di hayati, saya menemukan titik terang isi lagu itu. Generasi muda Indonesia kurang di perhatikan kehadirannya di
Indonesia, para pejabat terlalu sibuk mengurusi kekayaannya yang melimpah ruah.
Contohnya? Agenda PON(Pekan Olahraga Nasional) , stadion yang harusnya bisa di
bangun kokoh dan digunakan untuk kepentingan anak bangsa agar bisa
mengembangkan bakatnya malah retak, kanopinya runtuh, kok bisa gitu? Artinya,
struktur bangunannya kurang kuat, kok bisa kurang kuat? Dana yang di
gelontorkan kan sangat besar? Apa lagi kalo bukan di KORUPSI ! terus, belum
lagi kasus proyek wisma atlet hambalang yang asal dananya Cuma ratusan milyar
jadi triliunan. Udah gitu terbengkalai lagi pembangunannya. Hal ini semakin
membuktikan pada kita kalo pemerintah itu kurang “care” sama kita-kita yang
muda.
Sebagai generasi muda, harusnya kita segera bergerak memberantas korupsi? Caranya? Di
mulai dari hal yang paling kecil, pencegahan korupsi sejak dini sangatlah penting.
Di sekolah, jika kita termasuk anggota osis, kita harus benar-benar melakukan pengawasan
atas setiap dana yang keluar masuk atas suatukegiatantertentu, kita juga harus jujur
terhadap setiap laporan dana yang dibuat, bahkan untuk uang Rp.100-pun tidak boleh
luput dari pengawasan. Tidak hanya menjadi anggota osis saja, melainkan berbagai
kegiatan keanggotaan lainnya, baik di sekolah maupun di luar kegiatan sekolah.Selain
itu, Di bidang transportasi, dalam hal ini dunia permotoran, saya sering mendengar
cuplikan kalimat berikut “kalau nanti kena tilang sama polisi, bayarnya 50ribu lho !”, kalimat ini memang
sangat lazim di mata masyarakat luas, dan sekilas, tidak ada yang salah dengan kalimat
itu, Tapi, pada kalimat tersebut ada satu kata yang terdengar sangat unik yaitu
“bayarnya”, lah, memang kalau kita di tilang itu ada dendanya toh? Kok mesti bayar?,
bukannya kalau kena tilang itu harus di sidang karena telah melakukan pelanggaran
lalu lintas, bukannya malah membayarkan sejumlah uang ke polisi, sebenarnya hal
ini termasuk tindakan korupsi kecil ala jalanan, tapi, meskipun kecil, jika hal
ini di biasakan, nantinya akan berdampak besar, dan akan menjadi suatu budaya
yang berkelanjutan. Masyarakat ini, sebenarnya cukup mengerti akan negatifnya tindakan
yang mereka lakukan, namun mereka cenderung acuh tak acuh terhadap korupsi kecil
ini. Ketika ditanya “anda sudah tahu jika apa yang anda lakukan salah? Dan
termasuk menyuap, kenapa masih dilakukan?” dengan ringan mereka akan menjawab “
lha wong yang di atas saja menyuap dan korupsi milyaran boleh-boleh saja, kenapa
kita masyarakat kecil nggak boleh?”. Ironis
memang.
Generasi muda coba renungkankanlah wacana di
atas !
Jangan sampai,lagu iwan fals yang berjudul ‘krisis pemuda’ di atas terus
menerus terjadi di indonesia ! kalau lagu itu benar-benar terwujud di
Indonesia, gak bisa dijamin kalau 10 tahun ke depan Indonesia bisa jadi negara
maju !
AYO ! GENERASI
MUDA INDONESIA ! KOBARKAN SEMANGAT ANTI KORUPSI !
TIDAK HANYA
SEMANGAT SAJA ! TAPI, TANAMKAN DI HATI KALIAN ! JIWA ANTI KORUPSI ! DAN PETIK
HASILNYA DI MASA MENDATANG !
0 komentar:
Posting Komentar